Allah mengutus para nabi dan rasul untuk menyampaikan risalah serta menyebarkan ajaran Islam ke muka bumi.
RASUL
Rasul adalah seorang laki laki merdeka yang menerima risalah atau wahyu dari Allah dan ia juga diperintahkan baginya untuk menyampaikannya kepada kaumnya. Jadi boleh dikatakan juga bahwa setiap rasul pasti nabi tapi tidak semua nabi itu adalah rasul.
يَـأَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ
Allah berfirman ”Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.” (al-Maidah: 67)
NABI
Nabi adalah seorang laki laki merdeka yang diturunkan kepadanya risalah atau wahyu dari Allah untuk diamalkan, namun tidak diperintahkan baginya untuk menyampaikannya kepada kaumnya.
Kenabian lebih umum karena semua rasul adalah nabi tetapi tidak semua nabi adalah rasul. Jadi orang yang bukan nabi berarti bukan rasul, dengan kata lain, untuk bisa menjadi rasul dia harus menjadi nabi. Rasul diutus untuk membawa risalah kepada manusia, untuk membawa syariat Allah dan agama yang harus disampaikan lagi kepada manusia, sedangkan Nabi saw diutus dengan dakwah dan syariat namun tidak diperintahkan untuk menyampaikanya kepada manusia.
Kenabian adalah pemberian Allah semata. Tidak semua orang bisa menjadi nabi atau julukan nabi. Kenabian tidak bisa diraih dengan cara mendekatkan diri kepada Allah. Manusia tidak mungkin mendapatkan gelar nabi dengan usaha, karena ia bukan gelar yang mungkin diraih dengan jerih payah. Kenabian adalah derajat tinggi dan kedudukan mulia yang Allah berikan kepada orang yang Dia kehendaki. Orang yang dikehendaki sebagai nabi itu telah disiapkan oleh Allah sedemikian rupa untuk memikul kenabian tersebut. Tentu sebelum jadi nabi, Allah menjaganya dari perbuatan yang buruk dan melindunginya dari segala maksiat serta menganugerahkan kepadanya akhlak yang luhur.
Jelasnya, bahwa kenabian tidak diperoleh dengan usaha tertentu, namun kenabian itu anugrah dari Allah diberikan kepada hamba-Nya yang terpilih dan tertentu. Kenabian bukan diberikan kepada orang yang mengharapkan dan memohon menjadi nabi.
Dan kita sebagai muslim, diwajibkan meyakini bahwa Allah mengutus para rasul untuk masing-masing umat yang menyeru mereka kepada tauhid. Beriman kepada seluruh rasul dan nabi adalah wajib dan merupakan rukun iman tanpa membedakan beriman kepada sebagian dan kufur kepada sebagian yang lain sebab hal tersebut sama dengan tidak beriman kepada semuanya. ”(Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”,” (Al-Baqarah, 285).
JUMLAH PARA NABI DAN RASUL
Wajib bagi setiap muslim mengetahui bilangan para nabi dan rasul yang telah disebut dalam al-Qur’an sebanyak 25 dan wajib meyakininya secara keseluruhan bahwa Allah telah mengutus mereka sebagai nabi dan rasul yang dimulai dari nabi Adam as dan diakhiri oleh nabi Muhammad saw.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, diantara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan diantara mereka ada yang tidak Kami ceritakan kepadamu” (al-Ghafir, 78).
Bilangan para rasul sangat banyak, sebagian ulama mengatakan hingga mencapai 315 rasul. Sedangkan bilangan para nabi mencapai 124.000. Di antara mereka ada yang wajib diketahui dan ada yang tidak wajib. Nabi dan rasul Allah yang wajib diketahui berjumlah 25, yakni mereka yang disebutkan di dalam al-Qur’an dengan perincian sebagai berikut: Adam, Idris, Nuh, Hud, Salih, Ibrahim, Lut, Ismail, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syuaib, Musa, Harun, Dhul Kifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus, Zakariya, Yahya, ’Isa, Muhammad
Inilah jumlah nama dan urutan nabi dan rasul Allah yang wajib ketahui. Dimulai dari Nabi Adam as sebagai pembuka para nabi, dan diakhiri Nabi Muhammad saw, nabi dan rasul Allah saw yang terakhir.
Penegasan bahwa Nabi Muhammad saw adalah nabi dan rasul Allah yang terakhir telah banyak ditegaskan Allah dalam al-Qur’an dan dan ditegaskan pula oleh Rasul-Nya di dalam al-hadits. Jadi kalau ada orang mengaku sebagai nabi setelah beliau, pasti dengan tegas umat Islam akan menolak keberadaanya dan tidak mempercayainya, karena Nabi Muhammad saw adalah akhir dan penutup para nabi. Keyakinan bahwa Rasulallah saw adalah nabi terakhir begitu kuat tertanam di dada para sahabat beliau, sehingga ketika ada yang mengaku sebagai nabi, pasti dengan tegas mereka menolaknya dan sekaligus menyatakan perang kepada mereka.
Wallahua’lam
NB/
Dalam silsilah setiap ada tanda warna hijau itu berarti nabi atau rasul.. seperti Adnan dan Syits
sedikit saya jelaskan :
Adnan diberi tanda hijau karena Adnan adalah kakek kedua puluh dua dalam silsilah keturunan Nabi saw. Diriwayatkan bahwa jika beliau menyebutkan nasabnya dan sampai kepada Adnan, maka beliau berhenti dan bersabda, “Para ahli silsilah nasab banyak yang berdusta.” Lalu beliau tidak melanjutkannya.
Jadi Adnan mempunyai peranan penting dalam nasab terakhir Rasullah saw. Segolongan ulama memperbolehkan mengangkat nasab lagi dari Adnan ke atas, dengan berlandaskan kepada hadits yang memang mengisyaratkan hal itu. Menurut mereka, antara Adnan sampai Ibrahim as ada empat puluh keturunan, yang didasarkan kepada penelitian yang cukup mendetail. Makanya dalam nasab juga kita harus berhati hati, jangan asal ngambil saja..
Tanda hijau kedua Syits
Syits adalah Nabi bukan rasul. Al-Qur’an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam. Nabi sekaligus rasul terakhir ialah Muhammad saw yang ditugaskan untuk menyampaikan. Selain ke-25 nabi sekaligus rasul, ada juga nabi lainnya seperti dalam kisah Khidir bersama Musa yang tertulis dalam Surah Al-Kahf, terdapat juga kisah Uzayr dan Syamuil. Ada juga nabi-nabi yang tertulis di Hadits dan Al-Qur’an, seperti Yusya’ bin Nun (yang mengikuti perjalanan nabi Musa waktu mencari nabi Khidir), Zulqarnain yang disebut dalam surat al-Kahf, Iys, dan juga nabi Syits. ..
riwayatnya bisa jadi panjang kalau di teruskan.. yang penting untuk merujuk tentang nasab nasab para nabi anda harus merujuk ke kitab kitab yang bisa diterima kebenaranya seperti Qashash Anbiya’ oleh ibnu Katsir .. Albidayah wan Nihayah oleh Ibnu Katsir, hadits hadits yang mutawatir yang bisa diterima keshahihanya.
Sangat dihargai sekali kunjungan dan perhatian anda…
Wallahu’alam
maaf sebelumnya, saya ingin sekali mengajukan sedikit pertanyaan terkait silsilah para nabi, saya belum pernah membaca tafsir semisal Qashash Anbiya’ oleh ibnu Katsir dll. saya hanya membaca dari Alquran, ada satu yang mengganjal dalam fikiran saya tentang letak silsilah dalam sketsa ini, yang saya tidak faham, yaitu beberapa garis putus2 dibawah sulaiman, yaitu zakaria, yahya, maryam dan isa,
BalasHapuskenapa dalam sketsa ini ke empat garis keturunan ini ada dibawah sulaiman? padahal dalam Al Quran,
QS:Ali Imran Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk"
dari ayat ini, saya pikir ini jelas menyatakan bahwa maryam adalah anak dari imran, berarti saudara dari Musa dan Harun, isa adalah keponakan dari musa dan harun, kenapa bisa berbeda dalam sketsa ini, mohon penjelasanya, terimakasih,